Langsung ke konten utama

MAU NIKAH, TAPI GALAU

Assalamualaikum...

jadi, insyaAllah beberapa minggu lagi aku akan melangsungkan pernikahan. tapi... ada beberapa hal yg buat aku jadi bingung, sebenernya kebingungan ini ya karena pikiranku sendiri aja sih.

mungkin buat beberapa orang yg kenal dekat dengan aku, tau banget kalau aku ini orangnya "bodo amat-an" dengan omongan orang dan lain-lain, termasuk dengan konsep pernikahan. dari dulu cuma mau nikah dengan konsep yg simple, gak usah keluar budget banyak, siapin semuanya sendiri karena semakin banyak orang yg kasih masukan ya semakin banyak mau akunya nanti hehe... dan sesungguhnya aku gak peduli kalau orang lain menilai "ih resepsinya gini doang, ih dekorasinya gini banget" dan omongan negatif lainnya.

tapi kenapa semakin dekat dengan hari pernikahan malah semua itu jadi kepikiran. tiba-tiba aja kepikiran "duh nanti gimana ya kalau, blablabla" dan kekhawatiran lainnya. 

apalagi belum lama aku datang kenikahan dengan dekorasi pelaminannya cukup mewah. dan itu yg membuat aku makin kepikiran tentang "gimana pernikahan gue nanti dimata orang".

gatau kenapa aku jadi concern banget sama dekorasi pelaminan, tapi setelah ngobrol sama sahabat-sahabatku, mereka bilang 

"yg penting itu makanannya, kalau makanannya gaenak waaah bakal diomongin bertahun-tahun deh sama tamu undangan. kalau dekorasi pelaminan mah kayaknya nggak terlalu jadi omongan deh".

hm... yaaa benar sih, tapi mungkin aku nya aja yg emang concern ke dekorasi pelaminan.

mungkin kalian akan mikir, "yaudah cari aja dekorasi pelaminan yg lo suka". 

masalahnya, aku udah DP dari beberapa bulan lalu untuk paket pernikahan, disalah satu catering. kenapa pilih di catering tersebut, karena memang makanannya enak, dan pas liat portofolio dekorasi pelaminannya bagus-bagus aja. karena seperti yg pertama aku bilang, sebenernya aku orangnya bodo amatan, simple gitu. jadi ketika makananya enak, dekorasinya juga bagus-bagus aja, ya aku ambil deh.

tapi sekarang.... semua pandangan itu jadi berubah, KEGENGSIAN ini tiba-tiba muncul entah darimana. aku rasa sih karena lihat pernikahan orang lain. dan ini sebenarnya udah aku bicarakan sama calon suami, responnya dia

"yaudah gausah disamain cara pandangnya. bukannya kamu mau yang simple? tetap dengan pilihan pertama aja". 

udah cerita juga ke sahabat-sahabat aku, dan Caca salah satu sahabat aku bilang gini,

"ini wajar sih, saat ini lo lagi di dalam keadaan mau serba WAH. tapi menurut gue, lo gausah pikirin apa yg sebenernya gak penting. karena sekarang lo udah pusing mikirin persiapan, gausah tambahin pusing lo dengan hal-hal yg sebenernya bisa dibuat simple. intinya kalau lo siap nikah, siap juga dengerin nyinyiran orang. mau nikahan lo gimana bagusnya, tetep aja ada omongan gaenak"

YAP!! omongan Caca bener banget, tapiiii aku butuh waktu untuk berpikir dan mencerna semua masukan.

sebenarnya bisa aja aku tambah vendor khusus untuk dekorasi pelaminanya, tapi ya itu berarti harus keluar uang lagi. dan bukannya sombong, aku bisa aja pakai vendor itu dan keluarin biaya lagi. tapi setengah pikiranku masih berpikir 

"ini gak penting, uangnya masih bisa dipakai untuk hal yg lebih penting lainnya"

aku tau kok ini setidak penting itu, tapi ya gimana setengah pikiran ku sedang dikuasai dengan kegengsian.

dan mungkin kalian akan bilang "ya kalau lo mampu mah gak usah mikir, tinggal pilih apa yg lo mau". 

ya memang bisa sesimpel itu, tapi karena aku masih ada idealisme dengan kesimpelan ku dan gak mau hambur-hamburkan uang untuk hal yg gak penting. makanya timbulah kebingungan ini. bukannya aku bilang pernikahan itu gak penting, tapi resepsinya yg gak penting. sebenarnya pernikahan itu yg penting ijab qabulnya, tapi karena budaya, gengsi, dan lain-lainnya timbulah resepsi yg semakin WAH semakin disanjung.

alhamdulillahnya, orang tuaku oke-oke aja dengan apapun yg aku pilih. dan sebenernya cara pikirku dulu itu simple banget, tapiiiii jujur aja... terkadang keluarga, lingkungan, dan sosial media ngebuat cara berpikir orang itu berubah drastis. dan itu yg sedang aku alami sekarang!

aku sadar, ini memang tinggal rubah cara pandang dan cara berpikir aja, jangan kebanyakan liat orang yg di atas. karena ya mereka memang hidup ingin disanjung, walaupun mereka seperti itu karena mereka mampu dan gak salah juga mereka seperti itu. yg salah adalah, cara pandang dan pikiran kita, karena mau mengikuti kegengsian dan takut dengan omongan negatif orang. tapi untuk rubah cara pandang dan cara berpikir itu tidak mudah...

HAHA tadi aku bilang "aku sadar kalau tinggal rubah cara pandang dan cara berpikir", tapi aku sendiri aja bingung, antara mempertahankan idealisme kesimpelan dan kebodoamatan ku atau mengikuti kegengsian ini.

dan aku juga jadi kepikiran dengan beberapa temanku yg udah menikah dengan cara yg amat sangat sederhana padahal orang tua mereka bisa dibilang orang berada. gimana gak berada, ada yg orang tuanya orang penting di sebuah partai, dokter, dan beberapa profesi hebat lainnya. tapi resepsi anaknya hanya di rumah, terus kalian akan bilang "rumahnya besar kali" - ya besar, tapi gak besar yg garden party gitu. terus ada juga yg hanya ijab qabul tanpa resepsi, mungkin kalian akan bilang "siapa tau resepsinya khusus untuk orang-orang terdekat" - tapi bener deh ini gaada resepsi, aku tau banget. dan beberapa pernikahan teman-temanku yg simple lainnya.

kok bisa ya temanku, pasangannya, dan keluarga kedua belah pihak, TIDAK MEMIKIRKAN GENGSI? please share rasa dan pemikiran itu ke yg lain, termasuk ke aku. sungguh kalian yg mempunyai jabatan tapi tetap sederhana itu HEBAT! :)

karena hal itu dan setelah beberapa hari lalu aku cerita dengan sahabat-sahabat dan calon suami. aku sudah bisa mengambil keputusan dan insyaAllah ini yg terbaik untukku, yap UNTUK KU, ku tak peduli baik untuk mereka atau tidak. dan aku harus siap dengan omongan seburuk apapun nantinya. HEHE.... tapi insyaAllah aku yakin, keluarga, dan sahabat-sahabatku tidak akan menyakiti ku.

lega rasanya bisa kalahin kegengsian, bisa siap bodoamatin omongan orang, dan mengalahkan hal-hal negatif lainnya. karena yg jalanin hidup aku dengan suami nantinya. toh calon suami juga alhamdulillah gak ribet.

DAN SEBENARNYA BELUM TENTU JUGA DENGAN PILIHAN DEKORASI PELAMINAN YG SEDERHANA INI, AKU DAPAT OMONGAN NEGATIF. INI HANYA KETAKUTAN, KEBINGUNGAN, DAN KEGENGSIANKU AJA. JADI TULISANKU INI TIDAK MENYINDIR SIAPAPUN.

btw perlu kalian tau... terkadang, orang melakukan atau membuat hal sederhana, bukan karena dia tidak mampu melakukan atau membuat hal yg lebih dari itu. melainkan untuk beberapa orang kesederhanaan itu adalah pilihan hidup atau prinsip.

dan... BENER DEH, HARUS PUNYA SIFAT BODO AMAT UNTUK HAL-HAL YANG MEMANG TIDAK PENTING!

udah curhatnya gitu aja,
Wassalamualaiku,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HELLO AND GOODBYE LUCAS

            Pagi ini diawali dengan mendapat telp dari Ibu Yani, yaitu pendiri Yayasan Komunitas Taufan (YKT). Sekitar pukul 8 pagi, Ibu Yani menelpon saya untuk meminta tolong berkunjung kesalah satu rumah sakit di Jakarta untuk mengurusi keperluan salah satu anak asuh dari YKT yang telah meninggal dunia, adik kecil yang telah “pulang” itu bernama Lucas. Kebetulan pagi ini saya tidak ada kuliah, sehingga saya bisa ke rumah sakit. Sedih rasanya karena harus mendengar berita duka itu, kami kehilangan “lagi” tawa dan canda dari salah satu adik kecil kami. Ibu Yani mengarahkan apa saja yang harus saya lakukan untuk mengurus keperluan Lucas. Selesai telp dari Ibu Yani, saya pun langsuang mandi, rapih-rapih dan pesan Grab Bike .             Jam 9 pagi Grab Bike pun datang dan saya langsung menuju ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit saya langsung ke kamar jenazah untuk menemui keluarga Lucas, yaitu Mama dan Papa nya. Terlihat bekas air mata yang masih mengalir di pipi Mama Lucas, w

Teruntuk Kamu

Jujur, saya lelah untuk berharap kepada apa yang sedang saya jalani sekarang. Saya hanya berusaha menjalani yang sekarang dengan ikhlas dan lebih baik. Selebihnya biar Tuhan yg menentukan. Karena ternyata Tuhan benci jika kita berharap bukan kepada Nya. Teruntuk kamu, Dengan siapapun kamu nanti, semoga kamu akan bahagia dengan pilihanmu begitupun juga aku. Mungkin memang sekarang aku dan kamu atau bisa dibilang "kita" sedang bersama dan pasti kita memiliki tujuan untuk ke jenjang yang lebih serius. Tapiiii ntahlah di depan sana akan ada apa. Kita hanya pemain, yang tidak bisa menolak skenario dari Tuhan. Kita hanya bisa berusaha memainkan peran kita sebaik mungkin dan berharap kepada Tuhan bahwa Tuhan memiliki skenario yang sama seperti rencana kita. Taatlah pada Tuhanmu, ucap nama ku dalam doamu, agar Tuhan mendengar ketulusan cintamu dan mengabulkan doamu agar kita dapat bersama selamanya. Tapi jika itu tak kau lakukan, mungkin Tuhan akan memisahkan kita dengan caraNy

SURAT UNTUK OPA

….Seperti yang bilang ditulisan saya sebelumnya, bahwa Ramadhan tahun ini terasa sangat berbeda. Karena bulan November 2015 kemarin saya kehilangan Opa saya, yaitu orang yang cukup berarti dihidup saya. Opa bukan hanya sekedar kakek bagi saya tetapi dia sudah seperti ayah saya, karena saya dari kecil tinggal bersama Opa dan Oma, tapi Oma sudah pergi meninggalkan kami semua sejak 2006 dan tidak lama dari itu Opa menikah lagi dengan seorang nenek. Nenek baru ini juga sangat baik, sehingga sayapun juga sayang dengan Nenek baru ini.             Dari kecil saya tinggal satu rumah bersama Mama, Opa, Oma, kemudian diganti oleh Nenek. Mungkin ada yang bertanya, kemana Papa saya? Papa saya ada kok di rumahnya hehe, jadi Papa dan Mama saya sudah bercerai dari tahun 2003, semenjak itu saya dan Mama tinggal bersama Opa dan Oma. Rumah yang kami tempati terasa ramai, karena seperti yang saya bilang di rumah itu ada saya, Mama, Opa, dan Oma/Nenek. Tetapi sudah hampir satu tahun ini Opa memilih men