Langsung ke konten utama

Serbasalah…


Apa kalian pernah merasakan apa yang aku rasa? Ketika kamu merasa sudah melakukan hal yang benar tetapi tetap salah. Jadi, aku harus bagaimana?

Jadi aku pernah cuek secuek-cueknya, karena aku tau saat itu pasangan ku adalah orang yang cuek. Tetapi pasti ada perhatian dan kasih sayang didalamnya, awalnya semua berjalan lancar sampai hadirnya perempuan lain yang membuat hubungan aku saat itu hancur. Dan ketika aku bertanya kepada pasanganku, dia memberi alasan “dia (wanita penggoda) lebih perhatian, jadi aku nyaman dengan dia dibanding dengan kamu yang terlalu cuek.”

Oke tahun berlalu, aku mendapat pasangan baru dan aku berpikir untuk berubah menjadi lebih perhatian karena pasangan aku yg ini juga terbilang cukup perhatian. Hubungan kita saat itu juga berjalan lancar sampai dimana aku tau kalau pasanganku mendua. Aku pun bertanya dan jawaban dia adalah “kamu terlalu posesif, aku butuh ruang. Dan dia (wanita penggoda) lebih mengerti aku daripada kamu”.

Dan akupun bingung, what should I do? Ketika aku mendapatkan pasangan yang cuek, akupun cuek karena aku tau ketika seseorang yang cuek, dia tidak suka terlalu diperhatikan atau terlalu diprotektif kan. Jadi aku cukup percaya dengan dia saat itu. Dan ketika aku mendapatkan pasangan yang tidak cuek atau cukup protektif akupun mengikutinya untuk tidak cuek. Tapi tetap aja aku selalu salah menghadapi keduanya.

Jadi disini dapat aku simpulkan bahwa hubungan bukan hanya tentang cuek, perhatian atau protektif. Tetapi tentang bagaimana kamu dapat menerima pasanganmu dan jika ada yang tak kamu sukai dari pasanganmu cobalah komunikasikan, bukan dengan cara mengganti pasanganmu dengan yang baru. Komunikasikanlah dengan baik tetapi bukan agar pasanganmu menjadi apa yang kamu mau tetapi agar pasanganmu menjadi pribadi yang lebih baik untuk hubungan kalian kedepannya.

Dan disini aku tau, mau aku bagaimanapun tetapi kalau lelakinya mempunyai naluri selingkuh ya akan selalu ada alasan untuk mendua. Tapi aku juga selalu intropeksi diri, agar menjadi pribadi yang lebih baik dan agar tidak selalu salah.

Jangan lupa intropeksi diri yuk!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HELLO AND GOODBYE LUCAS

            Pagi ini diawali dengan mendapat telp dari Ibu Yani, yaitu pendiri Yayasan Komunitas Taufan (YKT). Sekitar pukul 8 pagi, Ibu Yani menelpon saya untuk meminta tolong berkunjung kesalah satu rumah sakit di Jakarta untuk mengurusi keperluan salah satu anak asuh dari YKT yang telah meninggal dunia, adik kecil yang telah “pulang” itu bernama Lucas. Kebetulan pagi ini saya tidak ada kuliah, sehingga saya bisa ke rumah sakit. Sedih rasanya karena harus mendengar berita duka itu, kami kehilangan “lagi” tawa dan canda dari salah satu adik kecil kami. Ibu Yani mengarahkan apa saja yang harus saya lakukan untuk mengurus keperluan Lucas. Selesai telp dari Ibu Yani, saya pun langsuang mandi, rapih-rapih dan pesan Grab Bike .             Jam 9 pagi Grab Bike pun datang dan saya langsung menuju ke rumah sakit. Sesampainya di rumah sakit saya langsung ke kamar jenazah untuk menemui keluarga Lucas, yaitu Mama dan Papa nya. Terlihat bekas air mata yang masih mengalir di pipi Mama Lucas, w

Teruntuk Kamu

Jujur, saya lelah untuk berharap kepada apa yang sedang saya jalani sekarang. Saya hanya berusaha menjalani yang sekarang dengan ikhlas dan lebih baik. Selebihnya biar Tuhan yg menentukan. Karena ternyata Tuhan benci jika kita berharap bukan kepada Nya. Teruntuk kamu, Dengan siapapun kamu nanti, semoga kamu akan bahagia dengan pilihanmu begitupun juga aku. Mungkin memang sekarang aku dan kamu atau bisa dibilang "kita" sedang bersama dan pasti kita memiliki tujuan untuk ke jenjang yang lebih serius. Tapiiii ntahlah di depan sana akan ada apa. Kita hanya pemain, yang tidak bisa menolak skenario dari Tuhan. Kita hanya bisa berusaha memainkan peran kita sebaik mungkin dan berharap kepada Tuhan bahwa Tuhan memiliki skenario yang sama seperti rencana kita. Taatlah pada Tuhanmu, ucap nama ku dalam doamu, agar Tuhan mendengar ketulusan cintamu dan mengabulkan doamu agar kita dapat bersama selamanya. Tapi jika itu tak kau lakukan, mungkin Tuhan akan memisahkan kita dengan caraNy

SURAT UNTUK OPA

….Seperti yang bilang ditulisan saya sebelumnya, bahwa Ramadhan tahun ini terasa sangat berbeda. Karena bulan November 2015 kemarin saya kehilangan Opa saya, yaitu orang yang cukup berarti dihidup saya. Opa bukan hanya sekedar kakek bagi saya tetapi dia sudah seperti ayah saya, karena saya dari kecil tinggal bersama Opa dan Oma, tapi Oma sudah pergi meninggalkan kami semua sejak 2006 dan tidak lama dari itu Opa menikah lagi dengan seorang nenek. Nenek baru ini juga sangat baik, sehingga sayapun juga sayang dengan Nenek baru ini.             Dari kecil saya tinggal satu rumah bersama Mama, Opa, Oma, kemudian diganti oleh Nenek. Mungkin ada yang bertanya, kemana Papa saya? Papa saya ada kok di rumahnya hehe, jadi Papa dan Mama saya sudah bercerai dari tahun 2003, semenjak itu saya dan Mama tinggal bersama Opa dan Oma. Rumah yang kami tempati terasa ramai, karena seperti yang saya bilang di rumah itu ada saya, Mama, Opa, dan Oma/Nenek. Tetapi sudah hampir satu tahun ini Opa memilih men