Assalamualaikum… sebelumnya saya
ingin mengucapkan selamat berpuasa bagi kita yang menjalankannya. Semoga semua ibadah
yang kita lakukan dapat diterima oleh ALLAH SWT. Amiin…
---
Semua orang pasti tidak suka
diremehkan, begitupun dengan saya. Tetapi semua orang pernah diremehkan, dan
sayapun pernah. Saat itu saya mendapatkan email dari salah satu ajang pencarian
bakat untuk para hijabers, yang menyatakan bahwa saya lolos tahap seleksi dan
masuk ke tahap unjuk bakat. Saya senang karena saya tidak menyangka formulir
yang saya isi asal-asalan dan tidak sengaja saya isi itu dapat meloloskan saya
dari tahap seleksi yang memang masih tahap awal dan mungkin memang tidak
terlalu dapat dibanggakan. Tapi entahlah saya bangga terhadap diri saya sendiri,
bukan bermaksud menyombongkan diri tetapi hal sekecil apapun itu ya harus saya
syukuri dan banggakan.
Kemudian, saya meminta doa kepada
teman-teman terdekat saya agar saya dapat lolos pada tahap unjuk bakat. Selain meminta
doa mereka, saya juga meminta saran “bakat apa ya yang gue miliki? Untuk gue
tampilin nanti?” dan jawaban mereka random,
but mostly make me sad.
Jadi intinya jawaban mereka itu underestimate dengan diri saya. Seperti “bakat
apa ya yang lo punya? Kayaknya lo gaada bakat apa-apa deh. Haha” dan lain-lain.
Disini saya merasa diremehkan, but it’s
ok I don’t mad with their answer. Karena saya tau, mereka hanya bercanda
dan saya juga yakin bahwa mereka sangat mengetahui dan mengenal saya, sehingga
itulah jawaban mereka yang memang mereka tahu bahwa saya tidak memiliki bakat
apapun. Jadi mereka bukan bermaksud untuk menjatuhkan saya, tetapi ya memang
itu adanya “saya tidak memiliki bakat apapun”.
Saya pun menyadari hal itu dan
berpikir “bakat apa yang saya miliki, karena selama ini yang saya tau saya
tidak memiliki bakat apapun”. Sampai dua orang sahabat saya memberi masukan “bakat
lo tuh MC!! Serius deh, bikin naskah MC sekarang biar besok bisa ditampilin”. Saya
menyanggah masukan itu, karena saya tidak merasa kalau saya memiliki bakat
tersebut. Sampai akhirnya saya tidak datang pada hari unjuk bakat. Alasannya… Yaaa
karena saya merasa tidak ada bakat yang saya miliki jadi saya tidak tau harus
menampilkan bakat apa, sehingga saya berpikir, lebih baik tidak datang karena saya
tidak mau mempermalukan diri saya sendiri untuk datang tanpa menunjukkan bakat
apapun. Saya tidak menyesal karena tidak datang pada hari unjuk bakat itu yang
berarti saya tidak dapat mengikuti ketahap-tahap berikutnya.
Diremehkan seperti itu bukan pertama
kali dihidup saya, dan mungkin hal dimana kita diremehkan terkadang tidak kita
rasakan, karena biasanya kita anggap itu hanya lelucon antar teman. Seperti dibilang
bodoh, lemot, tulalit, pelupa, yang intinya orang lain underestimate dengan diri kita atau dengan kemampuan kita. ((Yaaa meskipuuunnn
hal tersebut memang benar ada didiri kalian))
Terlalu sering diremehkan mungkin
membuat diri saya terbiasa, tetapi lama kelamaan rasa risih karena selalu diremehkan
itu muncul. Sehingga membuat saya ingin membuktikan kepada mereka kalau saya tidak
seperti yang mereka kira. Buktikan dengan prestasi akademik? Mungkin benar
dengan prestasi akademik, tetapi menurut saya tidak hanya dengan hal itu. Meskipun
tidak semua orang pintar di akademik, tidak memiliki bakat apapun, bukan
berarti mereka dapat diremehkan. Dan saya yakin di dalam diri semua orang pasti
ada bakat yang tersembunyi apapun itu, hanya saja terkadang kita belum
menemukannya dan belum mengasahnya. Begitupun dengan saya, saya belum menemukan
itu di dalam diri saya.
Sampai sekarangpun saya tidak tahu
cita-cita saya ingin menjadi apa, karena saya tipe orang yang masabodo hidup
akan membawa saya kemana. Saya tidak terlalu ambisi untuk mendapatkan
nilai-nilai yang bagus, cari muka dengan guru/dosen, dan lain-lain. Saya tidak
pernah berharap muluk-muluk terhadap akademik saya, but I still and will always do my best for my academic. Karena menurut
saya selagi kita melakukan hal yang positif, hidup akan membawa kita ke masa
depan yang positif juga. Bukan berarti saya setuju dengan kebodohan, tetapi
tolonglah pahami tulisan saya. Jadi akademik bukanlah segalanya menurut saya,
tetapi harus tetap dapat membanggakan orang tua dan sukses dengan cara kalian.
Mungkin mereka, termasuk saya yang
diremehkan memiliki cara hidup dan pola pikir yang berbeda dengan orang lain. Dimana
orang lain tersebut merasa ingin selalu dipuji dan takut akan diremehkan. Tetapi
biarlah, kita semua hidup dengan cara yang berebeda. Inilah saya dengan segala
kekurangan saya, bahkan mungkin kalian tidak bisa melihat kelebihan saya. Silahkan
remehkan saya sesuka hati kalian dan sayapun tidak akan marah karena itu hak
semua orang untuk memiliki pendapat yang berbeda tentang saya.
Dan mungkin untuk sebagian orang
akan bilang “lo nggak malu Ni, nulis tentang kekurangan lo dengan bilang lo
nggak punya bakat apa-apa di blog lo yang berarti publik bisa lihat itu?” dan
saya akan menjawab honestly Im not shy
with this, because I think everyone have their weakness. Jadi kalau kita
aja malu dengan diri kita sendiri, gimana kita akan berkembang? Show them that you can stand up on your feet
with your own way. And remember, success
will come to you with any way.
Pesan saya:
Biarkanlah orang meremehkanmu,
tetapi kamu jangan meremehkan dia. Karena jika seperti itu apa bedanya kamu
dengan dia?
Setidaknya tunjukanlah kalau kamu
dapat berguna untuk sesama. Lakukanlah hal-hal positif, dan tidak merugikan
orang lain. Tidak usah sibuk memikirkan takut akan “diremehkan orang lain”
biarkan mereka meremehkan mu, tetapi Allah tidak akan pernah meremehkan mu
ditambah dengan hal positif yang kamu lakukan maka akan menaikan martabatmu
kelak.
Wassalamualaikum…
Komentar
Posting Komentar