Pagi ini diawali dengan mendapat
telp dari Ibu Yani, yaitu pendiri Yayasan Komunitas Taufan (YKT). Sekitar pukul
8 pagi, Ibu Yani menelpon saya untuk meminta tolong berkunjung kesalah satu
rumah sakit di Jakarta untuk mengurusi keperluan salah satu anak asuh dari YKT
yang telah meninggal dunia, adik kecil yang telah “pulang” itu bernama Lucas. Kebetulan
pagi ini saya tidak ada kuliah, sehingga saya bisa ke rumah sakit. Sedih
rasanya karena harus mendengar berita duka itu, kami kehilangan “lagi” tawa dan
canda dari salah satu adik kecil kami. Ibu Yani mengarahkan apa saja yang harus
saya lakukan untuk mengurus keperluan Lucas. Selesai telp dari Ibu Yani, saya
pun langsuang mandi, rapih-rapih dan pesan Grab
Bike.
Jam 9 pagi Grab Bike pun datang dan saya langsung menuju ke rumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit saya langsung ke kamar jenazah untuk menemui
keluarga Lucas, yaitu Mama dan Papa nya. Terlihat bekas air mata yang masih
mengalir di pipi Mama Lucas, wajah yang letih dan juga mencoba ikhlas sangat terlihat
dari Mama dan Papa alm. Saya pun mencoba untuk mengobrol kepada Mama dan Papa
alm, tapi yang terjadi adalah Mama Lucas menangis lagi karena mengingat anak
kecilnya yang bulan Juni besok genap berumur 2 tahun. Mama alm bercerita kalau Mama
alm berniat mengganti nama Lucas di bulan Juni nanti sekalian merayakan ulang
tahun Lucas walau hanya syukuran kecil-kecilan. Tapi apadaya, sekarang rencana
tinggal lah rencana… kenyataannya Lucas sudah dipanggil Tuhan.
Sayapun tidak mau membicarakan Lucas
lebih banyak, takut sang Mama menangis lagi. Lalu saya izin ke Mama dan Papa
alm untuk mengurus keperluan kepulangan Lucas. Sekitar 20 menit saya selesai
mengurus keperluan Lucas, saya langsung menemui orang tua Lucas lagi. Saya
bilang “yuk mah…ambulannya sudah siap” seketika itu pula Mama Lucas langsung
memeluk saya dengan isak tangis dan ucapan terimakasih kepada saya selaku
perwakilan YKT saat itu, terutama terimakasih kepada Ibu Yani. Sayapun tak
menghindari kalau saya juga sedih, air mata yang sudah saya tahan semenjak bertemu
dengan Mama alm akhirnya mengalir juga dari mata saya, ya walaupun hanya
sedikit karena saya malu untuk menangis. Jujur, sebenarnya saya memang belum
mengenal atau bertemu dengan Lucas secara langsung, tetapi walaupun saya hanya
bertemu Lucas disaat seperti ini saya senang karena saya masih bisa menolong
Lucas dan keluarganya.. yaaa memang yang saya perbuat ini tidaklah seberapa.
Saya yakin, ini adalah rencana Tuhan
yang terbaik untuk Lucas dan keluarga. Tuhan mengangkat penyakit yang diderita
adik kecil ini agar adik kecil ini tidak merasakan kesakitan lagi. Tuhan
menyayangi Lucas melebihi orang tua Lucas menyayangi Lucas. Selamat jalan
Lucas, canda tawa mu tidak akan pernah kami lupakan. Semoga kamu tenang disana
dan keluarga yang ditinggalkan diberi keikhlasan yang lebih… amin.
Menyentuh sekali. Sesering ngepost ya kak
BalasHapusTerimakasih Afif, inshaAllah aku ushakan ya..
Hapus